PASAR MALAM SEKATEN
ALL ABOUT SEKATEN YOGYAKARTA
Sekaten atau upacara Sekaten (berasal
dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat) adalah
acara peringatan ulang tahun nabiMuhammad s.a.w.
yang diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul
awal tahun Hijrah) di alun-alun utara Surakarta danYogyakarta. Upacara ini dulunya dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti
dan memeluk agama Islam.
Pada hari pertama,
upacara diawali saat malam hari dengan iring-iringan abdi Dalem (punggawa
kraton) bersama-sama dengan dua set gamelan Jawa: Kyai Nogowilogo dan Kyai
Gunturmadu. Iring-iringan ini bermula dari pendopo Ponconiti menuju masjid
Agung di alun-alun utara dengan dikawal oleh prajurit Kraton. Kyai Nogowilogo
akan menempati sisi utara dari masjid Agung, sementara Kyai Gunturmadu akan
berada di Pagongan sebelah selatan masjid. Kedua set gamelan ini akan dimainkan
secara bersamaan sampai dengan tanggal 11 bulan Mulud selama 7 hari
berturut-turut. Pada malam hari terakhir, kedua gamelan ini akan dibawa pulang
ke dalam Kraton.
Sekaten berasal dari kata
syahadataini, dua kalimat dalam Syahadat Islam, yaitu syahadat taukhid (
Asyhadu alla ila-ha-ilallah ) yang berarti “aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah” dan syahadat rasul ( Waasyhadu anna Muhammadarrosululloh )
yang berarti ” aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah “. Meskipun ada
pendapat lain tentang asal - usul dari sekaten ini, tetapi tujuannya tetap sama
yaitu untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
SEKATEN merupakan
upacara hasil akulturasi Tradisi Lokal dengan Tradisi Islam, dalam serat babat
disebutkan pertama kali munculnya upacara ini pada masa Raden Patah menjadi
Adipati Kabupaten Bintoro (Demak), Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama
kali di Jawa setelah Majapahit runtuh pada tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi.
TRADISI
SEKATEN biasa dilakukan tanggal 5/6 bulan Mulud (bulan Jawa) atau bulan Rabiul
Awwal (Hijriah). Upacara ini dimulai
dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, KK Guntur Madu dan KK Nagawilaga
dari Keraton tepatnya dari Pendopo Ponconiti menuju Masjid Gedhe di alun-alun
utara dengan dikawal oleh prajurit Kraton.
Gamelan
Sekaten adalah benda pusaka Kraton yang disebut Kanjeng Kyai Sekati dalam dua
rancak, yaitu Kanjeng Kyai Nogowilogo dan Kanjeng Kyai Guntur Madu. (sumber
http://gudeg.net)
Grebeg
Muludan
Dua hari sebelum acara
puncak (Grebek Muludan), Tradisi Upacara Tumplak Wajik diadakan di halaman
istana Magangan. Upacara ini berupa kotekan atau permainan lagu dengan memakai
kentongan,lumpang untuk menumbuk padi, dan semacamnya yang menandai awal dari
pembuatan Gunungan yang akan diarak pada saat acara Grebeg Muludan nantinya.
Tumplak
Wajik
Dua hari sebelum acara
Grebeg Muludan, suatu upacara Tumplak Wajik diadakan di halaman istana Magangan
pada jam 16:00 sore. Upacara ini berupa kotekan atau permainan
lagu dengan memakai kentongan,lumpang untuk menumbuk padi, dan
semacamnya yang menandai awal dari pembuatan Gunungan yang akan diarak pada
saat acara Grebeg Muludan nantinya.
PASAR
MALAM
Rangkaian acara sekaten salah satunya adalah pasar malam, dimana
pasar malam dibuka satu bulan sebelumnya. Beraneka macam hiburan, pedagang dan
sebagainya ada di area Alun – Alun Utara yang menjadi lokasi sekaten. Rangkaian
acara lainnya adalah merupakan acara inti dari sekaten adalah upacara
sekatenan. Perayaan sekatenan ini akan ditutup dengan Gunungan atau Grebeg.
Dimana Gunungan ini yang berisikan macam – macam hasil bumi. Gunungan sekaten
juga menyimpan nilai keyakinan dari budaya, bahwa siapa yang mendapatkan hasil
dari gunungan tersebut akan mendapat berkah. Inilah yang menjadi sebuah tradisi
yang mendarah daging bagi warga Ngayogyakarta Hadiningrat.
Di pasar malam sekaten banyak sekali arena
permainan-permainan yang memacu adrenalin juga. Permainan ini juga tidak sama
kalahnya dengan permainan yang ada di dufan. Bahkan untuk mendapatkan tiket
dari tiap permainan cukup membayar dengan Rp 5000,00 saja. Seperti kora-kora,
gelombang cinta, komedi putar,kincir angina, bom-bom car, bouncing, rumah
hantu, trombolin area dan masih banyak lagi sarana yang menyenangkan di pasar
malam sekaten ini.
Kora-kora
kora-kora ini merupakan salah satu permainan yang
sangat menegangkan. Jika tidak kuat dan tidak terbiasa, biasanya banyak yang
muntah, dan mabuk. Atau ada juga yang menangis karena ketakutan. Tapi jika
tidak menaikinya rasanya jika datang ke asar malam belum seperti pulang dari
pasar malam. Jadi jangan sia-siakan !! ^^
Kincir
angin/ kurungan burung
Komedi putar juga merupkan permainan yang
tidak kalah seru, permainan ini jika kita berada pada titik paling atasnya,
kita bisa melihan alun-alun utara secara keseluruhan. Dapat melihat keindahan pasar
malam yang begitu menawan. Dan juga sangat romantis bila melihat keindahan
pasar malam di altar barengan pasanga atau teman.
Bom-bom car
Bom-bom car ini bisa di naiki oleh siapa saja. Sangat seru jika kita saling menabrakan mobil ke pemain yang lainnya. Harga tiketnya juga tidak begitu mahal jika di bandingkan dengan bom-bom carr yang ada di tempat lain. Cuma Rp 5000,- saja.
Pemancingan plastik
Pemancingan ikan plastik ini memang untuk
anak-anak kecil. Tapi jangan salah, di sekaten ini juga para orang tua dan
pemuda-pemudi juga keliatan tertarik untuk memancing. Untuk memancing ikan
plastic ini juga harus memiliki kesabaran dan ketabahan sama halnya seperi
memancing ikan asli. Karena, jika magnet dari pancingan tidak bertemu dengan magnet yang ada di mulut
ikan tidak akan bisa di ambil ikannya. Jadi , main ikan plastic ini juga
seruuuu.
Trombolin area
Trombolin sama seperti trombolin lainnya.
Kegiatanya hanya lompat-lompat saja. Tapi jika sudah ada skill yang dimiliki
maka bisa melakukan atraksi-atraksi yang keren, seperti pada saat saya datang
melihatnya ada seorang laki-laki ang melakukan atraksinya. Kereeeen >_<
Bounching
Komedi Putar
Rumah hantu, Atraksi lumba-lumba, Ular terbesar
Rumah hantu ini memang tidak seseram seperti
rumah hantu di tempat lainnya. Sayangnya dari rumah hantu yang ada di pasar
malam alun-alun utara ini hanya berukuran ±5x8 meter persegi saja. Jadi
hantu-hantunya hanya ada di dalam kurungan yang ukuran kurungannya itu ± 3x4
sj. Jadi yang bikin takut orang itu hanya perjalanan dari atas ke bawah yang
begitu gelap. Selebihnya lumayan mengerikan. Tapi tetap di bawa seru J
Di balik semua prosesi yang ada dalam
sekatenan, perayaan ini juga memberikan berkah tersendiri bagi orang – orang
yang mencari rejeki dari perayaan ini, seperti tukang parkir, yang menjaga
arena permainan dan pedagang di sekitar lokasi.
Seperti yang megurusi rumah hantu ini, mereka
berdua memanggil-manggil pelanggan dengan menggoyangkan telapak tangan mereka
dengan ciri khasnya. Tidak Cuma di rumah hantu saja, tapi di semua arena yang
ada di pasar malam ini juga cara memanggil pelanggan sama lucu, unik dan aneh. J
Pedagang-pedagang kecil juga mendapat keuntungan. Seperti pedagang kerak telor asli Jakarta dan tahu pon juga ada dan ramai di kunjungi pembelinya.
Ada juga tempat makan namanya bakmi pak pele yang
berada tidak jauh dari pasar malam. Letaknya di timur dari Altar. Kemarin pada
saat saya tang ke sana, sungguh rame sekali pelanggan bakmi pak Pele tersebut.
Bayangkan dari jam 7 kami memesan makanan datangnya pesanan itu hingga jam
8.15. waaau. Uang receh sampai habis di pengamen-pengamen yang datang bernyayi
di tempat pak Pele. Tapi beruntungnya waktu itu saya datang ramai-ramai dengan
teman-teman.inilah tempatnya.
Berhubung tugas ini di kumpulnya bertepatan dengan final creative thinking ku pada tanggal 21 januari 2013, maka saya dan kawan-kawan gak sempet posting gamelan keluar. Soalnya gamelannya itu keluar kalau bukan tanggal 24 ya tanggal 25. Jadi, mungkin ini saja yang dapat saya publikasikan, semoga siapa saja yang melihat blog ini dapat tahu bahwa sekaten dan pasar malamnya yang ada di Yogyakarta itu kayak gimana.
video ini mungkin dapat meyakinkan kalian untuk mengetahui kondisi pasar malam di alun-alun utara Yogyakarta. selamat menyaksikan :)
Komentar
Posting Komentar